Your Title

Minggu, 11 Oktober 2009 - 17:35 wib

MOSKOW - Presiden Rusia Dmitry Medvedev menyatakan produk domestik bruto (PDB) negerinya akan menyusut 7,5 persen pada tahun 2009. Sebelumnya pemerintah memprediksi terjadinya penurunan sebesar 8 persen.

"Tahun ini, kami berharap bisa melihat PDB mengalami penurunan sekira 7,5 persen," kata Medvedev dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah Rusia, Chanel One, menurut transkrip yang dirilis oleh Kremlin dan dilansir AFP, Minggu (11/10/2009).

Pada bulan lalu, Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin menaruh harapan pada penurunan PDB sebanyak 8 persen atau kurang sedikit, mengikuti perkiraan resmi sebelumnya yang mengatakan penyusutan sebesar 8,5 persen.

Ekonomi Rusia, yang sebagian berbasis pada ekspor minyak, gas, dan komoditas lain, menerima dampak parah dari krisis keuangan global setelah bertahun-tahun menikmati pertumbuhan yang kuat.

Medvedev mengatakan antisipasi penurunan 7,5 persen ini "sangat serius" dan mengakui bahwa pemerintah terkejut dengan betapa beratnya Rusia telah terkena krisis.

"Kerusakan sesungguhnya pada perekonomian kita jauh lebih besar dari apapun yang diperkirakan oleh diri kita sendiri, Bank Dunia, dan para ahli dari organisasi yang lain," ujar Medvedev kepada Chanel One.

Namun, pemerintah menarik diri bersama-sama dan mengindari bencana ekonomi yang beberapa di antaranya ditakutkan dengan menerapkan program antikrisis yang melindungi pekerjaan dan stabilitas sektor perbankan Rusia, katanya.

"Kami pada akhirnya mampu membuat cukup baik penggunaan langkah-langkah antikrisis untuk menghindari kemungkinan dari skenario terburuk dalam hal pengangguran dan konsekuensi keuangan yang berakibat langsung dari krisis, sebagus dampak terhadap pekerjaan dalam sistem perbankan," Medvedev menambahkan.

"Sistem perbankan kami bertahan dalam tekanan dan sekarang sudah baik-baik saja," klaimnya.

Medvedev juga meyakinkan permirsa televisi bahwa mata uang Rusia, rubel, sepenuhnya stabil dan tenang setelah awalnya menurun terhadap dolar dalam bulan-bulan pertama di tengah-tengah penurunan harga minyak.

"Bagi saya, tampaknya secara keseluruhan alasan harapan kami untuk cukup optimistis dapat dibenarkan. Pada waktu yang sama, ada alasan untuk percaya bahwa tahun depan kami akan memiliki serangkaian masalah baru untuk dipecahkan," kata Presiden.

Selama delapan bulan pertama di tahun ini, PDB Rusia menurun 10,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2008, menurut Menteri Negara Perekonomian.

Namun, para pejabat mengatakan bahwa Rusia telah keluar dari resesi pada kuartal ketiga tahun 2008 dan perekonomian secara bertahap telah pulih.(jri)